SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
SISTEMATIKA
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yg dibuat dalam rangka mengadakan
penelitian yg dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian. Tujuan
Proposal adalah untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana
kegiatan penelitian yang akan dilakukan, melalui proposal peneliti akan
memahami segala kebutuhan yang direncanakan.
©
Latar belakang masalah
Teknik
penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari
pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat
global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi
penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat
(dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas (independent)
sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan
Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu
sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti.
©
Syarat-syarat dalam penulisan
latar belakang
Masalah yang sering dijumpai,
pada awal-awal penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah awal yang terlalu
lebar dan tidak terstruktur. Meskipun konsep pembahasan dalam Latar Belakang
Permasalahan itu mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu
lebar menyebabkan kita dapat kehilangan fokus. Dengan pembahasan secara
terstruktur mengikuti pola tersebut, memungkinkan kita memperoleh akhir yang
mengerucut pada suatu masalah utama. Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang
harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
1.
Hal-hal
yang ideal/normative/harapan
2.
Actual-fenomena
yang teramati
3.
Adakah
kesenjangan
4.
Masalah
utama
5.
Konsekuensi
apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
6.
Dimana
hal itu terjadi
7.
Intervensi
apa yang relevan
©
Batasan masalah
Batasan-batasan dalam suatu
penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan
ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan
analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan
dibahasnya. Misalkan saja dalam penelitian tentang aktivitas belajar siswa pada
mata pelajaran matematika. Secara umum ada 10 macam aktivitas belajar siswa,
tetapi tentunya tidak semua terkait erat dengan pembelajaran matematika,
sehingga peneliti dapat membatasi permasalahan dengan memilih beberapa
aktivitas saja yang benar-benar relevan dengan pembelajaran matematika,
misalnya aktivitas visual, oral dan mental. Pada intinya seorang peneliti
berwenang memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan terselesaikannya
sebuah proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada
proses generalisasi dari hasil penelitiannya.
©
Bagaimana cara membatasi masalah
Cara
membatasi masalah antara lain:
1. membatasi (memilih satu atau dua)
masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
2. menegaskan pengertiannya
3. memaparkan data-data yang
memberikan gambaran lebih rinci.
contoh
: Jadi, jika masalahnya berupa “prestasi kerja karyawan yang rendah” (yang
dipilih dari, misalnya: kreativitas kerja yang rendah, kemampuan berinisiatif
yang rendah, kerja sama (kolegialitas) yang rendah, loyalitas yang rendah, dan
lainnya), maka yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) tentu mengenai kerendahan
prestasi kerja karyawan, bukan mengenai faktor penyebab rendahnya prestasi
kerja karyawan, atau upaya memotivasi karyawan. Jika yang jadi masalah
kekurangan fasilitas (sarana prasarana) pendidikan, maka yang disebutkan
(dituliskan) adalah bahwa yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) adalah masalah
kekurangan fasilitas, bukan pengelolaan fasilitas.
©
Perumusan masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang
ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep
untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau
dugaan yang akan dibuktikan. Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan
definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam
bentuk pertanyaan
©
Bagaimana membuat perumusan
masalah
Cara
merumuskan masalah antara lain:
1. Permasalah adalah kesenjangan
(gap) antara das sollen (apa yang seharusnya) dan das sein ( apa yang ada)
2. Uraikan pendekatan konsep untuk
menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan
dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan defenisi, asumsi, dan
lingkup yang menjadi batasan penelitian.
3. Telah memunculkan konsep-konsep
tertentu. Misal: attitudes, social distence, effectiveness, credibility, dll.
4.
Sumber
permasalahan dapat diperoleh dari :
a.
Bacaan : jurnal, laporan hasil penelitian,
skripsi, tesis, disertasi, buku teks, internet, dll.
b.
Seminar,
lokakarya, diskusi, dll.
c.
Pernyataan pemegang otoritas
d.
Pengamatan
e.
Pengalaman
f.
Intuisi,
dll.
Beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih permasalahan :
1.
Masalah
harus memberi sumbangan pada pengembangan ilmu atau untuk kepentingan praktis
2.
Biaya,
waktu, tenaga, sarana dan prasarana yang tersedia
3.
Bekal
kemampuan teknis
4.
Penguasaan metode yang diperlukan
©
Tujuan penelitian
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan
tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan
tersebut merupakan hal-hal yg ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya.
Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan
penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah peneltitian saling
terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat
pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam
penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi
Tujuan umum dan khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada
akhir penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus,
berisi penjabaran tentang hal yg akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan
umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dlm penelitian. Merupakan
rincian dari Tujuan umum penelitian.
©
Manfaat penelitian
Uraikan manfaat hasil penelitian
secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi
kebidanan dan kesehatan klien.
©
Kajian pustaka / Landasan teori
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan
asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian yang dilakukan.
Tinjauan pustaka menguraikan
teori, temuan dan bahan epenelitian lain
yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan epenelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep
yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar
Pustaka.
©
Metodologi penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam
penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi
variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian,
teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil
penelitian. Untuk mpenelitian yang
menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan
pendekatan yang digunakan, proses
pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyim-pulan hasil
penelitian.
©
Objek penelitian
Objek penelitian adalah sifat
keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi
pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat,
kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku,
kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau
simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan
hasil proses (lembaga).
©
Data penelitian
Data adalah sesuatu yang
digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter
tertentu yang telah ditentukan. Misalnya data jumlah penduduk, data berat
badan, data sikap konsumen, data laporan keuangan, dan lain-lain.
Jenis-jenis
data adalah sebagai berikut:
1.
Data
Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbenttuk kata, kalimat, atau
gambar atau bagan.
2.
Data
Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk angka. Tipe-tipe data kuantitatif adalah sebagai
berikut:
a. Data Nominal
Data
Nominal adalah data hasil penggolongan atau kategorisasi yang sifatnya setara
dan tidak dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan hanya
sebagai simbol saja dan tidak menunjukan tingkatan tertentu. Misalnya:
Laki-laki
= 1 dan perempuan = 2
Dari
contoh di atas, 2 tidak lebih tinggi dan 1 tidak lebih setara.
b. Data Ordinal
Data
Ordinal adalah data hasil kategorisasi yang sifatnya tidak setara dan tidak
dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan menunjukan
peringkat dan tingkatan tertentu. Tipe data ini tidak memperhatikan jarak data,
jadi jarak data bisa berbeda-beda. Misalnya:
Nilai
A = 1
Nilai
B = 2
Nilai
C = 3
Pada
contoh di atas, 1 lebih tinggi dari 2, dan 2 lebih tinggi dari 3
c. Data Interval
Data
interval adalah data bukan dari hasil kategorisasi dan dapat dilakukan
perhitungan aritmatika. Tipe data ini menggunakan jarak data yang sama.
Walaupun dapat dilakukan operasi hitung, data ini tidak mempunyai nilai nol (0)
absolut, maksudnya angka 0 tetap ada nilainya. Contohnya dalam pengukuran suhu.
Data ini dapat dibuat menjadi tipe ordinal yang menggunakan peringkat seperti
dalam pengukuran skala likert. Misalnya:
Sangat
Setuju = 5
Setuju
= 4
Ragu-ragu
= 3
Tidak
Setuju = 2
Sangat
Tidak Setuju = 1
d. Data Rasio
Data
Rasio adalah data yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika dan menggunakan
jarak yang sama. Data ini mempunyai nilai nol (0) absolut, maksudnya angka nol
(0) benar-benar tidak ada nilainya. Contohnya dalam pengukuran berat badan,
jika beratnya 0 kg berarti tidak ada bobotnya. Tipe data ini misalnya data
berat badan, tinggi badan, data keuangan perusahaan, data nilai siswa, dll.
©
Metode pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
1.
wawancara, merupakan teknik
pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan konstruksi
langsung dari sumber data.
2.
diskusi kelompok,
3.
observasi, yakni melihat kondisi langsung
lapangan yang dapat menjadi data tambahan peneliti kualitatif dalam
mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan dalam penelitian
etnografi
4.
review dokumen,
dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen tertulis
Sementara dalam penelitian
kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan diantaranya:
1.
survey
2.
eksperimen
3.
interview
Manheim dan Rich menjelaskan
bahwa penelitian kuantitatif ditujukan untuk mendapatkan data dan informasi
langsung daripada informan. Baik survey, eksperimen dan interview dalam
penelitian kuantitatif dipergunakan semata sebagai pendukung penelitian tanpa
menggunakan pendekatan mendalam oleh peneliti. Salah satu cara yang paling umum
dipergunakan adalah melalui kuesioner. Namun sebelumnya peneliti harus
memahami, merumuskan serta memutuskan terlebih dahulu data semacam apa yang
ingin didapatkan melalui kuesioner, dari mana saja survey akan dilakukan dan
apakah pertanyaan survey sudah sesuai dengan hasil yang ingin dicapai.
©
Metode analisis data
Setelah data dikumpulkan, langkah
selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa
jenis analisa data, diantaranya:
1.
descriptive summary
2.
descriptive statistic
3.
graphical representation
Sementara analisa data kuantitatif
dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:
1.
univariate,
contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi.
2.
Bivariate, contohnya terlihat
dalam penggunaan tabulasi silang, scatter
gram atau penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst).
3.
Multivariat,contohnya
terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentase.
Tom Burdenski menjelaskan bahwa
saat ini dalam penelitian sosial, peneliti umumnya menggunakan multivariate analysis
dalam mennganalisa data kuantitatif.
Perbedaan ketiganya terdapat pada variabel yang dikaitkan dan
diperbandingkan.
Dapat disimpulkan bahwa teknik
pengumpulan dan analisis data dipergunakan dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif, perbedaan hanya terdapat dalam bagaimana data dan analisa
diperlakukan dan dikembangkan oleh penulis. Keduanya juga dapat menggunakan
survey kuesioner dengan tujuan dan perlakukan yang berbeda pula. Penelitian
kuantitatif menggunakan kuesioner singkat dengan menyediakan opsi jawaban,
sementara penelitian kualitatif menekankan pada jawaban terbuka sehingga
masing-masing sample
dapat menuliskan pandangannya dalam kuesioner secara berbeda.
©
Hasil penelitian yang diharapkan
Uraikan
kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu penge tahuan, teknologi
dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan
©
Daftar pustaka
Dalam penyusunan Daftar Pustaka
dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang itu. Demikian pula untuk
penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman tidak hanya
konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan
kualifikasi dari penulisnya.
sumber:
Penyusunan Proposal Penelitian oleh Prof DR Ir Soemarno MS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
indrinovii. Diberdayakan oleh Blogger.
- Gunadarma University
- Baak Online
- StaffSite Universitas Gunadarma
- StudentSite Gunadarma
- Virtual Class Universitas Gunadarma
- LePKom Gunadarma
- iLab Gunadarma
- Laboratorium Fisika Gunadarma
- Lab Manajemen Lanjut Gunadarma
- UG Conference
- Perpustakaan Universitas Gunadarma
- FIKTI Universitas Gunadarma
- UG Knowledge Based portal
news Studentsite
kamu pengunjung ke-
follow blog aku yaa :)
Facebook ku :)
AUXILIARY 2010
Full TAW ISE
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos and videos from iin.indrinoviyanti. Make your own badge here.
1 komentar:
artikel ini membantu saya untuk membuat proposal. apalagi di lengkapi cara pembuatannya..mksih bro
Posting Komentar