Sea of Blood on Faroe Island (part2)
Melanjutkan Sea of Blood on Faroe Island part1.. Kali ini saya akan menuliskan beberapa fakta yang terjadi di Faroe.. (menurut search di google :p)
Tapi dalam satu tahun, mereka tidak diperbolehkan menangkap lebih dari 850 ekor (di seluruh Faroe. Jadi ini ada datanya. Misalnya tanggal segini, di kampung ini menangkap ikan paus segini jumlahnya. Tanggal segini di kampung itu, menangkap segitu jumlahnya. Nah kalau sebelum tahun itu berakhir, ikan paus yang ditangkap udah mencapai 850 ekor, mereka gak boleh menangkap lagi biarpun ikan2 paus itu berseliweran berenang di dekat pantai.
Ikan2 paus itu dibawa ke perairan dangkal dan dibunuh di situ, setelah ikan2 itu terdampar di perarian dangkal, orang2 membunuh ikan2 paus tersebut dengan memotong main arteri yg di leher (itu sebabnya kenapa banyak sekali darah yg keluar, karena main arteri di leher itu emang dialiri darah).
Dalam perburuan ikan paus itu ada regulasi dan hokum yang mengaturnya. Misalnya: pisau yg dipakai utk memotong harus tajam, panjangnya juga udah diatur, sekali memotong main arteri di leher paus itu harus cepat (hitungannya hanya beberapa detik, gak boleh lebih dari 30 detik), sehingga ikan2 itu tuh gak ngerasa menderita kesakitan yg berkelangsungan waktu dibunuh. Ada juga regulasi yg mengatur seberapa banyak ikan2 boleh ditangkap dan dibunuh.
Dan yg penting adalah, bagaimana ikan2 ini digiring ke perairan dangkal juga diatur oleh regulasi dan hukum perikan pausan. Waktu menggiring ikan2 ini ke perairan dangkal, caranya adalah dengan memakai jaring yg dimajukan pelan2. Nah, kalo ada ikan2 yg ada di belakang jaring, gak boleh digirin utk masuk ke arah dalam jaring. Jadi gak sembarangan loh..
Penggunaan tombak dan harpoon juga udah dilarang, karena pemerintah Faroe sendiri sudah membuat hukum dan regulasi yg memastikan bahwa ikan2 ini tidak dianiaya dan disiksa sebelum dibunuh.
Selain itu ada juga regulasi yg melarang para nelayan utk dgn sengaja mencari ikan2 paus ini! Jadi, ikan2 paus ini baru digiring ke perarian dangkal kalo ada yg kebetulan melihat ikan2 ini lewat (ikan2 ini cuman lewat perairan Faroe kurang dari 5 kali dalam setahun.Biasanya mereka lewat hanya waktu lagi bermigrasi. Nah, dari 5 kali lewat ini, berapa kali sih ada orang yg kebetulan melihat mereka lewat? jarang banget. Karena biarpun lewat di perarian Faroe, tetep aja gak keliatan dari darat).
Lokasi penangkapan dan pembunuhan ikan paus ini juga harus yg sudah disetujui oleh badan hukum di Faroe. Jadi seandainya ada nelayan yg ngeliat ikan paus lewat, tapi jaraknya jauh dari lokasi yg sudah disetujui, maka ikan2 ini gak boleh diutak - atik, harus dipermisiin untuk lewat..
Faroe itu terletak in the middle of nowhere. Jauh dari Amerika, juga cukup jauh dari daratan Eropa (kalo dari Denmark butuh 2 jam lebih pake pesawat). Sekeliling Faroe tuh dikeliling Atlantic Ocean yg ganas. Nah, di masa lalu waktu belum ada transportasi serba modern seperti sekarang, orang Faroe betul2 hidup hanya dari apa yg disediakan alam. Orang yg pernah ke Faroe pasti tau, gak ada tumbuhan yg bisa tumbuh di Faroe, karena:
1. cuaca yg sper duper dingin sepanjang tahun.
2. Tanah di Faroe gak dalem, selebihnya batu2an yg super keras.
1. cuaca yg sper duper dingin sepanjang tahun.
2. Tanah di Faroe gak dalem, selebihnya batu2an yg super keras.
Biarpun hijau dipenuhi rumput, tanah di Faroe tuh sebetulnya batu2an. Jadi yg bisa tumbuh cuman rumput. Binatang yg ada di Faroe? Hanya domba. Bahkan lebah aja gak ada di Faroe. Orang2 Faroe harus hidup dari apa? domba dan ikan! Dan ikan paus ini salah satu dari ikan yg lewat di perairan Faroe. Jadi, perburuan ikan paus ini bukan hanya untuk senang2, tapi untuk di makan..
Setelah ikan2 ini dibunuh, seluruh desa kebagian daging dan seluruh isi ikan paus ini. Yg dibuang cuman tulangnya (kalo di jaman dulu tulangnya sering dipake buat bikin hiasan atau pisau2an). Jadi, sebanyak apa pun ikan paus yg tertangkap, gak akan terbuang percuma, pasti dibagi2 sama rata. Nah, daging ikan paus ini diapain? Ada yg diasinin, ada yg dikeringin, ada yg langsung dimasak. Pokoknya, dagingnya, lemaknya, semua disimpan untuk dimakan. Jadi bohong banget kalau ada yg bilang ini praktik untuk memuaskan kesenangan manusia. Yang benar ini praktik yg diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Menurut hukum dan regulasi dalam perburuan ikan paus ini, ikan2 paus tsb justru lebih manusiawi saat dibunuh. Karena pisau yg digunakan sangat tajam sehingga hanya dgn sekali potong dan dalam hitungan detik, ikan2 ini langsung mati.
Ikan paus yg diburu untuk dimakan ini bukan jenis ikan paus yg gede2 seperti yg biasa kita lihat, tapi adalah ikan paus yg namanya pilot whale yg ukurannya kecil. Dan dalam list di IUCN, jenis pilot whale ini sama sekali gak masuk dalam daftar binatang yg hampir punah. Justru sebaliknya, pilot whale masuk dalam daftar binatang "Lower risk/least concern". Artinya? Masih jauhhh dari punah! Dan dgn tangkapan 850 ekor per tahun (inget! Tidak tiap tahun mereka berhasil menangkap. Kadang2 mereka gak nangkep apa2 dalam 2 - 3 tahun), ikan2 paus ini sama sekali gak terancam populasinya.
9:58:00 AM
|
Label:
news
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
indrinovii. Diberdayakan oleh Blogger.
- Gunadarma University
- Baak Online
- StaffSite Universitas Gunadarma
- StudentSite Gunadarma
- Virtual Class Universitas Gunadarma
- LePKom Gunadarma
- iLab Gunadarma
- Laboratorium Fisika Gunadarma
- Lab Manajemen Lanjut Gunadarma
- UG Conference
- Perpustakaan Universitas Gunadarma
- FIKTI Universitas Gunadarma
- UG Knowledge Based portal
news Studentsite
kamu pengunjung ke-
follow blog aku yaa :)
Facebook ku :)
AUXILIARY 2010
Full TAW ISE
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos and videos from iin.indrinoviyanti. Make your own badge here.
0 komentar:
Posting Komentar