LIFESTRAW (Sedotan Kehidupan yang Keren)
Banyak diantara kita yang sering meremehkan hal-hal kecil disekitar kita. Misalnya saja sedotan. Ya, apalah arti setangkai sedotan apabila telah kita gunakan untuk menghisap minuman, seperti susu, jus buah, atau apalah minuman favoritteman-teman lainnya. Karena secara logika memang sedotan itu sudah tak ada artinya lagi apabila minuman yang kita hisap itu sudah masuk ke dalam perut. Jadi tentu saja kita langsung membuang sang sedotan ke tempat pembuangan.
Kali ini bukan sedotan sembarang sedotan. Si kecil yang satu ini tak mudah dibuang pemiliknya ke tong sampah. Karena ia mempunyai fungsi dan kegunaan yang banyak bagi kehidupan manusia. Sedotan yang satu ini biasa dipanggil dengan nama “Lifestraw”, yang juga berarti sedotan kehidupan. Sedotan ini menyelamatkan jiwa setiap pemiliknya yang sangat membutuhkan air bersih untuk diminum. Dengan menggunakan sedotan ini kita bisa langsung minum air yang kotor untuk diminum.
Apabila air yang kita hirup mengandung bakteri-bakteri nakal seperti Salmonela, Shigella, Enterococcus, Staphylococcus, dan bakteri-bakteri dari air lainnya yang menjadi sumber penyakit ikut terbawa dari air yang kita hirup, mereka akan terjebak didalan sedotan ini.
Selidik punya selidik, ternyata si Lifestraw diciptakan oleh tangan dan pikiran seseorang dari Swiss bernama Vestergaard Frandsen, sebagai hasil dari penelitian selama puluhan tahun bersama rekan-rekan satu profesinya yang juga para peneliti air. Hingga akhirnya alat ini disebut sebagai salah satu penemuan besar di tahun 2005 oleh Time Magazine dan juga memenangkan Index Award untuk inovasi di bidang desain yang secara nyata memperbaiki hidup manusia. Dengan harga murah senilai $3,00 alias kurang lebih tiga puluh ribu rupiah dan akibat positif langsung yang dimilikinya, akan membuat sedotan ini dibutuhkan dan dicari banyak orang, terutama para lembaga amal di dunia. Ia juga bias menjadi cara jitu untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan darurat dan mendesak dalam mencari air bersih untuk para korban bencana alam. Si “kecil” yang “besar” kan? :)
(sumber: majalah change)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kamu pengunjung ke-
Facebook ku :)
AUXILIARY 2010
Full TAW ISE
0 komentar:
Posting Komentar